Saturday, February 6, 2016

Judul Penelitian


A.     Judul Penelitian
            ”Pengaruh Pendidikan Agama Islam Terhadap Pembentukan Akhlaqul Karimah Anak Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Faizin  Desa Taro’an  Tlanakan Pamekasan”

B.     Latar Belakang Masalah
                  Agama Islam telah mengajarkan kepada semua pemeluknya, agar dirinya menjadi manusia yang berjiwa suci dan luhur, memiliki kepribadian yang mulia. Lebih dari itu agar menjadi manusia yang berguna, bagi dirinya, serta orang lain. Ia benar-benar dapat menghiasi dirinya dengan sifat kemanusiaan yang sempurna, menjadi manusia saleh, dalam arti yang sebenarnya, selalu menjaga kwalitas kepribadiannya yaitu sesuai dengan tuntunan Allah SWT. dan Rasul-Nya.
                  Rasulullah diutus ke dunia ini dengan misi untuk menyempurnakan akhlak Sebagaimana yang telah disabdakan oleh Nabi: ”sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak”, sehingga Syauqi beik menyatakan dalam kata-kata hikmahnya: ”sesungguhnya umat dan bangsa itu sangat tergantung pada akhlaknya. Jika baik, maka akan kuat bangsa itu. Jika rusak, maka akan hancur bangsa itu”.[1] Dan juga agar dapat dijadikan sebagai suri teladan bagi umat manusia. Karena itu, diri Nabi telah dilengkapi dengan sifat-sifat yang benar dan terpuji. Seperti: berani, jujur, menepati janji, sabar, pemaaf, pemurah, ikhlas dan sebagainya. Ia telah terpelihara dari sifat-sifat tercela.
                  Sebagai manusia biasa sulit kiranya kita dapat mengikuti atau meniru akhlaq dan sifat-sifat Nabi secara keseluruhan dan utuh, namun sebagai umat muslim dan mukmin seyogyanya kita berusaha untuk mencontoh akhlaq dan sifat-sifat yang baik dari Nabi Muhammad SAW. Sebagaimana firman Allah SWT. dalam surat al-Ahzab, ayat 21: yang artinya:
                  Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah”.[2]                   Berangkat dari uraian tersebut maka untuk mencetak kader-kader bangsa yang berkarakter baik dan berbudi luhur serta berakhlaq mulia, maka keberadaan pendidikan agama Islam cukup berperan untuk menentukannya.
                   Oleh karena itu, peran guru agama Islam di sekolah sangat berpengaruh dalam pembinaan karakter/kepribadian siswa yang di didiknya. Sebab materi pendidikan agama yang diajarkan lebih sering menyentuh masalah moral dan perilaku manusia baik sebagai makhluk individu maupun makhluk sosial. Dalam hal ini, guru agama diharapkaan dapat mengembangkan setiap potensi positif yang dimiliki oleh  siswa, baik dari segi kognitif, afektif, maupun psikomotorik, sehingga dapat terbentuk manusia paripurna atau al-insan kamil.
tidak ada alasan bagi para guru agama untuk mengabaikan masalah kontekstualisasi pengajaran agama agar para siswanya dapat menyerap esensi dari ajaran agama tersebut dengan baik dan benar. Dengan demikian, penafsiran al-Qur'an secara kontekstual sangat diperlukan, mengingat bahwa al-Qur'an diturunkan bukan saja untuk berdialog dengan orang-orang yang hidup di masa sekarang, maupun untuk orang-orang yang hidup di masa yang akan datang.[3]
            Karenanya, dari hal inilah penulis amat tertarik untuk membahas dan meneliti tentang sebuah permasalahan dengan judul pengaruh Pendidikan Agama islam terhadap pembentukan Akhlaqul Karimah Anak Madrasah Ibtidaiyah miftahul faizin desa Taro’an kec. Tlanakan pamekasan.

C.    Rumusan Masalah
            Berdasarkan latar belakang tersebut., maka kami ajukan rumusan masalah sebagai berikut:
1.   Adakah Pengaruh Pendidikan Agama islam terhadap pembentukan Akhlaqul Karimah Anak Madrasah Ibtidaiyah miftahul faizin desa Taro’an Tlanakan Pamekasan?
2.      Seberapa besarkah Pengaruh Pendidikan Agama islam terhadap pembentukan Akhlaqul Karimah Anak Madrasah Ibtidaiyah miftahul faizin desa Taro’an Tlanakan Pamekasan?

D.    Tujuan Penelitian
                  Setiap usaha yang dilakukan oleh seseorang pasti mempunyai tujuan. Begitu pula dengan penelitian ini. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan ingin mengetahui:
1.      Adanya Pengaruh Pendidikan Agama Islam terhadap pembentukan Akhlaqul Karimah Anak Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Faizin desa Taro’an Tlanakan Pamekasan.
2.      Besarnya Pengaruh Pendidikan Agama Islam terhadap pembentukan Akhlaqul Karimah Anak Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Faizin desa Taro’an Tlanakan Pamekasan.

E.   Kegunaan Penelitian
1.      Bagi MI Miftahul Faizin, sebagai aset pemikiran terhadap para guru dalam rangka memotivasi anak didik agar selalu aktif dalam segala bentuk kegiatan sekolah yang pada akhirnya dapat terbentuk akhlaqul karimah serta kondisi belajar yang mantap. Sehingga dapat dijadikan pedoman untuk memecahkan masalah demi kelancaran pendidikan.
2.      Bagi STAIN Pamekasan, sebagai tambahan khasanah keilmuan dan tambahan koleksi literatur perpustakaan.
3.      Bagi peneliti, sebagai bahan untuk menambah wawasan pemikiran dan pengalaman serta acuan dalam melaksanakan tugas pendidikan agama selanjutnya.

F.   Asumsi
          Yang maksud dengan asumsi yang sering disebut juga dengan anggapan dasar atau postulat adalah “…sebuah titik tolak pemikiran yang kebenarannya diterima oleh  penyelidik.[4] Adapun asumsi yang diajukan penulis dalam penelitian ini ialah :
1.      Pendidikan agama islam merupakan kegiatan belajar yang dapat memberikan kemampuan anak didik agar dapat beriman dan bertakwa kepada Allah serta berakhlaqul karimah sehinga dapat mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.
2.      Akhlaqul karimah merupakan suatu perilaku yang sangat disenangi oleh semua  orang.

G. Hipotesis
Yang dimaksud dengan hipotesis adalah “…suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Pada umumnya hipotesis dinyatakan dalam dua bentuk, yaitu suatu hipotesis yang menyatakan tidak ada hubungan antara variabel yang dipermasalahkan (biasanya dilambangkan dengan Ho), dan suatu hipotesis yang menyatakan adanya pengaruh antara variabel bebas (minat belajar) terhadap varibel terikat (prestasi belajar) yang biasa dilambangkan dengan H1 Sehingga hipotesis pada penelitian ini dapat dirumuskan:[5]
.Sedangkan hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah:
   Hipotesis Kerja (Ha)
1.     Ada Peranan Pendidikan Agama islam terhadap pembentukan Akhlaqul Karimah Anak Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Faizin desa Taro’an kec. Tlanakan kab. pamekasan.
2.     Peranan Pendidikan Agama Islam terhadap pembentukan Akhlaqul Karimah Anak Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Faizin desa Taro’an kec. Tlanakan kab. Pemekasan terkatagori cukup..

H. Ruang Lingkup
1.        Materi
a.   Tinjauan tentang Pendidikan Agama
b.  Tinjauan tentang Akhlaqul Karimah
c.   Peranan Pendidikan Agama terhadap pembentukan Akhalqul Karimah
2.   Lokasi
      Penelitian ini dilakukan pada Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Faizin desa Taroa’n Tlanakan Pamekasan, kelas IV, V dan VI semester I Tahun Pelajaran 2014/2015.

I. Definisi istilah.
            Definisi istilah ini dibutuhkan dalam rangka menyamakan pendapat terhadap makna/arti dari beberapa istilah yang ada dalam judul penelitian tersebut. Sehingga nantinya tidak akan terjadi kesalahan pemahaman terhadap judul penelitian ini. Ada beberapa istilah yang dipandang perlu didefinisikan antara lain:
1.      Pendidikan Agama Islam adalah pendidikan yang berisi tentang ajaran-ajaran Islam yang dapat memberi kemampuan kepada seseorang untuk menempuh kehidupannya sesuai dengan nilai-nilai ajaran agama Islam.
2.   Akhlaqul Karimah adalah tingkah laku atau perbuatan seseorang dalam kehidupannya sehari-hari yang bersifat terpuji.
J. Kajian Pustaka
1.      Tinjauan tentang pendidikan agama Islam
a.       Pengertian Pendidikan Agama Islam
            Pendidikan Agama Islam adalah sistem pendidikan yang dapat memberikan kemampuan seseorang untuk memimpin kehidupan sesuai dengan cita-cita Islam.[6]
            Dengan pengertian tersebut seorang muslim yang telah mendapatkan Pendidikan Agama Islam, harus mampu hidup dalam kedamaian dan kesejahteraan sesuai yang diharapkan dan dicita-citakan Islam.
b.      Peranan Pandidikan Agama Islam.
1)      Membentuk kebiasan dalam melakukan ibadah serta berakhlaqul karimah.
2)      Mendorong dan menumbuhkan Iman yang kuat.
c.       Faktor yang Mempengaruhi Pendidikan Agama Islam
         Adapun faktor yang mempengaruhi terhadap pelaksanaan Pendidikan Agama Islam antara lain:
1)   Faktor Intern
         Yang dimaksud dengan faktor intern adalah “faktor yang ada pada diri anak sendiri yang dibawa sejak lahir”[7] Sedangkan faktor intern ini meliputi:
a)      Kondisi Fisologis (Jasmani)
b)      Kondisi Psikologis (Rohani)
2)      Faktor Ekstern
         Yang dimaksud dengan faktor ekstern adalah “faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan yang datangnya dari luar diri anak”[8] Adapun yang termasuk faktor ekstern ini adalah sebagai berikut:
                  a)   Faktor lingkungan
                  b)   Faktor Guru         
                  c)   Faktor Sarana dan Prasarana
2.   Tinjauan tentang Akhlaqul Karimah.
a.       Pengertian Akhlaqul Karimah
                  Secara bahasa (etimologi) akhlaqul karimah ini berasal dari bahasa Arab, yaitu jamak dari kata khuluqun  ( akhlaaqun ) yang berarti “budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabi’at”[9] dan Karimah yang berarti mulia, baik. Jadi yang dimaksud dengan Akhlaqul Karimah adalah budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabi’at yang mulia atau baik.       
                           Sedangkan secara definisi (terminologi)  akhlaqul karimah adalah “…suatu kekuatan dalam kehendak yang mantap, kekuatan dan kehendak mana berkombinasi membawa kecenderungan pada pemilihan yang benar…”[10]           
b.   Faedah Akhlaqul Karimah
      1)   Meningkatkan derajat manusia                      
                  2)   Menuntun kepada kebaikan   
3)      Manifestasi kesempurnaan iman
4)      Keutamaan di hari kiamat
5)      Kebutuhan pokok dalam keluarga
6)      Membina kerukunan antar tetangga
7)      Membina akhlak remaja
8)      Membina akhlak dalam pergaulan umum
9)      Untuk mensuseskan pembangunan bangsa dan negara
10)  Kebaikan dalam kehidupan dunia
      c.   Usaha untuk Terciptanya Akhlaqul Karimah       
           Akhlaqul karimah mempuyai tujuan yaitu “…mempengaruhi dan mendorong kehendak kita, supaya membentuk hidup suci dan menghasilkan kebaikan dan kesempurnaan, dan memberi faedah kepada sesama manusia…”.[11] Dengan demikian akhlaqul karimah merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Baik menurut perkembangan jasmani maupun rohani, dapat berkembang  secara wajar dan seimbang, sesuai dengan ajaran agama Islam. Berarti manusia dituntut untuk berakhlaqul karimah/mulia. Hal ini sejalan dengan sabda Rasulullah SAW yang artinya:
“Sebaik-baik kamu yaitu yang paling baik keadaan akhlaqnya”(HR. Bukhari Muslim).[12]
               Karenanya, untuk dapat terujud tujuan tersebut maka diperlukan adanya usaha-usaha agar tercipta akhlaqul karimah. Usaha-usaha tersebut antara lain:
1)      Adanya peringatan dan pengarahan yang baik
2)       Terujudnya lingkungan dengan kehidupan yang agamis
3)      Adanya teladan yang baik
3.      Peranan Pendidikan Agama terhadap pembentukan Akhlaqul Karimah 
            Dengan adanya pelaksanaan Pendidikan Agama (Islam) dengan baik maka berperan sekali dalam rangka terciptanya akhlaqul karimah. Peranan tersebut dapat diurai sebagai berikut:
a.   Mencetak anak berbudi luhur
b.      Anak selalu patuh pada orang Tua.
c.       Toleransi kepada sesama
d.      Menumbuhkan percaya diri
e.       Menumbuhkan semangat beribadah
f.       Meningkatkan kesadaran dalam melaksanakan ajaran Islam[13]
K. Metode Penelitian
      1.   Rancangan Penelitian  
         Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu menggunakan analisis data statistik. Sedangkan sifatnya adalah korelasi yaitu mencari hubungan antara variabel yang satu dan variabel yang lain.
         Karena termasuk katagori penelitian kuantitatif korelasi maka variabel yang dilibatkan dalam penelitian ini ada dua macam, yaitu variabel X dan variabel Y. Yang termasuk variabel X adalah Pendidikan Agama islam dan variabel Y adalah Akhlakul Karimah. Artinya variabel X memberikan peranan terhadap variabel Y. Dalam hal ini menunjukkan bahwa Pendidikan Agama islam berperanan dalam rangka pembentukan Akhlaqul Karimah.
2.   Populasi dan Sampel
               Dalam penelitian ini menggunakan istilah populasi dan sampel dalam menentukan subyek  dalam penelitian ini. Yang dimaksud dengan populasi adalah “…keseluruhan subjek penelitian”.[14] Dalam hal ini yang menjadi subyek penelitian adalah seluruh anak Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Faizin Taro’an kec. Tlanakan Pamekasan dengan jumlah siswa keseluruhan adalah 160 orang. Karena termasuk katagori subyek jumlah besar maka diambil sampel. Yang dimaksud dengan sampel adalah “… sebagian dari subyek yang diteliti”.[15] Sampel yang digunakan adalah area sampling (sampel lokal), artinya yang menjadi subyek penelitian bukan keseluruhan kelas tetapi yang menjadi subyek penelitian dan yang akan diteliti hanya kelas IV sampai dengan kelas VI yang jumlah siswanya adalah 53 siswa, dengan rincian kelas IV berjumlah 17 siswa, kelas V berjumlah 20 siswa dan kelas VI berju mlah 16. Hal ini dilakukan untuk mempermudah pelaksanaan penelitian, dan juga adanya pertimbangan penggunaan instrumen penelitian.
3.      Instrumen Penelitian
         Instrumen penelitian ini memakai instrumen angket sebagai instrumen primer/utama guna memperoleh data variabel X dan variabel Y. Adapun tehnik observasi, dokumentasi dan interviu adalah sebagai instrumen sekunder/ pendukung. Sedangkan variabel X yaitu: Pendidikan Agama islam, dengan indikatornya adalah: a. Aqidah b. Syari’ah c. Mu’amalah d. Sejarah. Sedangkan variabel Y yaitu: Akhlakul Karimah, dengan indikatornya adalah : a. Dermawan b. Suka menolong c. Ikhlas d. Jujur, e. Menepati Janji. Alternatif dari jawaban tersebut diberi kode a, b dan c dengan sekor a=3, b=2 dan c=1.
4.   Pengumpulan Data
                  Setelah pembuatan instrumen selesai, maka peneliti datang ke lokasi untuk menemui subyek penelitian yaitu siswa kelas IV, V dan VI sebanyak 53 siswa dengan menggunakan tehnik angket, sesuai dengan pedoman angket yang telah tersedia. Adapun pihak yang ikut membantu dalam pengumpulan data ini adalah 3 pihak yaitu: 1. Kepala Sekolah  2. Guru 3. Siswa. Sedangkan waktu pengumpulan data diatur sebagai berikut:
a.       Pengecekan dokumen yang ada di sekolah tanggal 03/10/14
b.      Pelaksaan penyebaran pedoman angket pada tanggal 06/10/14
c.       Pengambilan kembali jawaban angket pada tanggal 08/10/14
d.      Melakukan interviu kepada Kepala Sekolah dan Guru pada tanggal 13/10/14
e.       Penulisan hasil data penelitian pada tanggal 18/10/14
5.   Analisis Data
            Analisis data yang digunakan adalah analisis data statistik korelasi Product Moment. Karena data yang diperoleh dan akan dianalisis adalah berbentuk angka-angka. Sedangkan rumus yang dipakai adalah:

                                    S x y
                  rxy        =       ________________________


 

                                     Ö     (S x²)          (S y²)

        Keterangan :
rxy      =    Koefisien korelasi product moment.
Sxy   =    Jumlah dari hasil kali x dan y kecil.
S    =    Jumlah skor x kecil yang dikuadratkan.
S   =    Jumlah skor y kecil yang dikuadratkan








DAFTAR PUSTAKA

Afifuddin SK, Psikologi Pendidikan Anak Sekolah Dasar, Harapan Massa, Solo, 1988

Hussein Bahreisj, Hadits Shahih Bukhari Muslim, CV. Karya Utama, Surabaya, tt.
Muchlis solichin, mohammad. Pendidikan akhlak tasawuf . SUKA-press UIN sunan kalijaga. Yogyakarta, 2012.

Moh. Amin, Pengantar Ilmu Akhlaq, Express, Surabaya, 1987

M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam, Bumi Aksara, Jakarta, 1993.


Sihab.umar kontekstualisasi Al-quran Kajian Tematik atas Ayat-ayat Hukum dalam Al-Qur'an, Penamadani, jakarta, 2003.

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, Rineka Cipta, Jakarta, 1996

Sulaiman Rasyid, Fiqh Islam, Sinar Baru Al-Gensindo, Bandung, 1996

W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 1991.

Yayasan Penyelenggara Penterjemah/Pentafsir al-Qur’an, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Departemen Agama, Jakarta, 1971.
  

                                   



[1] Mohammad muchlis sholichin, pendidikan akhlak tasawuf  (Yogyakarta: SUKA-press UIN sunan  kalijaga,2012), hlm., 67-68
[2]Yayasan Penyelenggara Penterjemah/Pentafsir al-Qur’an, Al-Qur’an dan  Terjemahnya, (Jakarta:Departemen Agama 1971  hlm. 171
[3] Umar Shihab, Kontekstualitas Al-Qur'an: Kajian Tematik atas Ayat-ayat Hukum dalam Al-Qur'an. (Jakarta: Penamadani, 2003), hlm., 25.
[4] Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, (Jakarta: Rineka Cipta,1996) hlm.60

[5] Ibid.,hlm.67
[6] M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam,,( Jakarta:Bumi Aksara, 1993), hlm. 124
[7] Afifuddin SK, Psikologi Pendidikan Anak Sekolah Dasar (Solo:Harapan Massa,1988) hlm. 87
[8] Ibid. hlm, 95-96
[9] Moh. Amin, Pengantar Ilmu Akhlaq,(Surabaya: Express,1987) hlm.83
[10] Ibid. Hlm, 84
[11] Ibid. Hlm, 109
[12] Hussein Bahreisj, Hadits Shahih Bukhari Muslim,(Surabaya: CV. Karya Utama, tt) Hlm. 256
[13] Ibid. hlm, 256-257
[14] Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitia,( jakarta: Rineka Cipta, 1996) Hlm. 45-46
[15] Ibid. hlm, 47

No comments:

Post a Comment