Saturday, February 6, 2016

PENDEKATAN PENDIDIK TERHADAP PESERTA DIDIK



PENDEKATAN PENDIDIK TERHADAP PESERTA DIDIK

TUGAS INDIVIDUAL

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah : Pengembangan Kepribadian Guru PAI
Diampu oleh : Fathol Khaliq, M.Si

Disusun Oleh  :

MUHMMAD MAHMUDI
18201201010159



LOGO STAIN.jpg
 













SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI  PAMEKASAN
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
2012/2013

Dalam kegiatan belajar mengajar yang berlangsung telah terjadi interaksi yang bertujuan. Guru dan anak didiklah yang mengerakkannya. Interaksi yang bertujuan itu disebabkan gurulah yang memaknainya dengan menciptakan lingkungan yang bernialai edukatif demi kepentingan anak didik dalam belajar. Guru ingin memberi layanan yang terbaik bagi anak didik, dengan menyediakan lingkungan yang menyenangkan dan menggairahkan. Guru berusaha menjadi pembimbing yang baik dengan peranan yang arif dan bijaksana, sehingga tercipta hubungan dua arah yang harmonis antara dua guru dengan anak didik.

Dari pernyataan di atas, bahwa guru sebagai fasilitator dalam kegiatan belajar mengajar, maka guru perlu memahami hal-hal yang berhubungan dengan pemanfaatan berbagai media, bahkan pendekatan-pendekatan dalam kegiatan belajar mengajar. Bahkan, guru harus mampu mensinyalirkan atau mentranfer ilmu pengetahuannya kepada peserta didik.
Guru bukan cuma sebagai fasilitator dalam kegiatan belajar mengajar. Bahkan, guru harus mampu menanamkan sifat-sifat arif, bijaksana dan lainnya. Selain itu, guru harus menggairahkan peserta didik dengan pendekatan-pendekatan agar peserta didik senang terhadap materi yang disampaikan oleh guru.
Ketika kegiatan belajar mengajar itu berproses, guru harus dengan ikhlas dalam bersikap dan berbuat, serta memahami anak didiknya dengan segala konsekwensinya. Semua kendala yang terjadi dan terdapat menjadi penghambat jalannya proses belajar mengajar, baik yang berpangkal dari prilaku anak didik maupun yang bersumber dari luar diri anak didik, harus guru hilangkan, dan bukan memberikannya. Karena keberhasilan belajar mengajar lebih banyak ditentukan oleh guru dalam mengelola kelas.
Guru harus mengelola kelas dengan baik, agar dalam proses kegiatan belajar mengajar para peserta didik bisa paham apa yang sudah dipelajari. Dengan pengelolaan yang baik akan menunjukan keberhasilan dalam proses kegiatan belajar mengajar. Bukan hanya pengelolaan saja, akan tetapati guru harus ikhlas dalam bersikap dan berbuat, ketika kegiatan belajar mengajar berlangsung.
Dalam proses belajar mengajar, peserta didik terkadang rentan dengan berbagai masalah, baik dalam pelajaran yang kurang disenangi atau memiliki permasalahan dari luar. Sehingga, guru harus mengetahui atas permasalahan yang dimiliki oleh peserta anak didik, agar dalam proses belajar mengajar bisa berjalan dengan normal dan dapat hasil yang maksimal.     
Dalam mengajar, guru harus pandai menggunakan pendekatan secara arif dan bijaksana, bukan sembarangan yang bisa merugikan anak didik. Pandangan guru terhadap anak didik akan menentukan sikap dan perbuatan. Setiap guru tidak selalu mempunyai pandangan yang sama dalam menilai anak didik. Hal ini akan mempengaruhi pendekatan yang guru ambil dalam pengajaran.
Ada beberapa pendekatan yang harus dimiliki oleh guru dalam kegiatan belajar mengajar dan guru harus pandai dalam memilih pendekatan tersebut. Dengan pendekatan guru akan mudah melakukan kegiatan belajar mengajar atau mempengaruhi peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar. Ketika guru tidak melakukan pendekantan kepada para peserta anak didik maka akan menghadirkan rasa jenuh, bosan, bahkan merugikan anak didik.
Setiap guru tidaklah sama dalam memberikan penilaian terhadap peserta anak didik. Karena pendekatan yang dilakukan oleh guru tidak sama pula. Dalam penilaian, guru memiliki kebijakan sendiri dan  wewenang terhadap peserta didik. Kadang ada guru menilai peserta anak didik dengan sikapnya, intelektualnya bahkan kemapuan yang dimiliki peserta anak didik. 












STRATEGI PEMBELAJARAN TERHADAP PESERTA DIDIK

TUGAS INDIVIDUAL

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah : Pengembangan Kepribadian Guru PAI
Diampu oleh : Fathol Khaliq, M.Si

Disusun Oleh  :
MOH.MA`RUF,RAMADHAN
18201201010143


LOGO STAIN.jpg
 













SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI  PAMEKASAN
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
2012/2013
Di kelas ada kelompok anak didik. mereka duduk dikursi masing-masing. Mereka berkelompok dari dua sampai lima orang. Di depan mereka ada meja untuk membaca dan menulis atau untuk meletakkan fasilitas belajar. Mereka belajar dengan gaya yang berbeda-beda. Perilaku mereka juga bermacam-macam. Cara mengemukakan pendapat, cara berpakaian, daya serap tingkat kecerdasan, dan sebagainya, selalu ada fariasinya. Masing-masing anak didik memang mempunyai karakteristik tersendiri yang berbeda dari satu anak didik dengan anak didik lainnya.
Karakter peserta anak didik tidak sama dengan anak didik  lainnya, sehingga dalam perbedaan tersebut tibul cara berfikir yang fariasi pula, bahkan, cara berpendat atau melakukan bermacam kegiatan tidak sama dengan lainnya. Miskipun, mereka sama-sama satu ruangan dengan yang lain tapi ada gaya tersendiri yang di lakakukan perindividu. Kebergaman yang seperti ini akan menghadirkan pengalaman baru bagi teman-teman sebayanya.
Fasilitas yang sudah memadahi terhadap kegiatan belajar mengajar memang kebutuhan para peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar. Miski, perlengkapan itu di penuhi tipi guru tidak melakukan pendekatan secara pendekatan individu, maka, anak didik merasa tidak diawasi atau di jaga oleh guru.

Perbedaan individual anak didik tersebut memberikan wawasan kepada guru bahwa strategi pengajaran harus memperhatikan perbedaan. Paling tidak dengan pendekatan individual dapat  didik pada aspek individual ini. Dengan kata lain, guru harus melakukan pendekatan individual dalam strategi belajar mengajarnya. Bila tidak, maka strategi belajar tuntas atau mastery learning yang menuntut penguasaan penuh kepada anak didik tidak pernah terjadi kenyataan. Paling tidak dengan pendekatan individual dapat diharapkan kepada anak didik dengan tingkat penguasaan optimal.
Dalam kegiatan belajar mengajar guru harus memiliki strategi dalam mengajar. Karena, strategi akan mengatarkan guru kepada kekondusivan dikelas. Melalui perbedaan-perbedaan yang dimiliki peserta anak didik guru akan mampu melakukan pendekatan terutama pendekatan secara induvidual. Ada beberapa anggaban bahwa strategi tidak berguna tanpa adanya metode. Sebenrnya, strategi dan metode tidak dapat dipisahkan satu kesatuan yang saling membutuhkan untuk melakukan pendekatan kepada peserta anak didik.
Peserta anak didik memiliki keragaman dalam mengembangkan bakatnya atau kemampuannya. Sehingga, dalam strategi yang digunakan oleh seorang pendidik harus memperhatiakan atas perbedaan yang dimiliki peserta didik. Bahkan guru harus selalu melihat perubahan-perubahan yang dialami oleh peserta didik.
Pada kasus-kasus tertentu yang timbul dalam kegiatan belajar mengajar, dapat di atasi dengan pendekatan individual.  Misalnya, untuk menghentikan anak didik yang suka bicara. Caranya dengan memisahkan/memindahkan salah satu anak didik tersebut pada tempat yang berpisah dengan jarak yang cukup jauh. anak didik yang suka bicara ditempatkan pada kelompok anak didik yang pendiam.
Strategi yang dilakukan oleh guru harus mampu memberikan pencernaan terhadap peserta anak didik dan menanamkan rasa kepeduliannya terhadap keragaman yang dimiliki oleh peserta didik lainnya. Bahkan dalam kasus-kasus yang dimiliki oleh peserta didik akan dijadidikan pembelajaran terhadap peserta didik lainnya.
Langkah-langkah apa yang harus dilakukan seorang guru terhadap muridnya ketika ada murid keluar  dari konteks pelajaran, disini guru harus mampu memberikan wacana baru agar peserta didik tidak mengulang kesalahan yang sudah dilakukan. Misalkan dalam kasus, ketika murid berbicara selalu .melakukan kegiatan lain ketika pelajaran dimulai maka guru harus meluruskan agar tidak menggagu terhadap pesrta anak didik lainnya. 

No comments:

Post a Comment