PENDEKATAN PENDIDIK TERHADAP PESERTA DIDIK
TUGAS INDIVIDUAL
Untuk Memenuhi
Tugas Mata Kuliah : Pengembangan Kepribadian Guru PAI
Diampu oleh
: Fathol Khaliq, M.Si
Disusun Oleh :
MUHMMAD MAHMUDI
18201201010159
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI PAMEKASAN
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
2012/2013
Dalam kegiatan
belajar mengajar yang berlangsung telah terjadi interaksi yang bertujuan. Guru
dan anak didiklah yang mengerakkannya. Interaksi yang bertujuan itu disebabkan
gurulah yang memaknainya dengan menciptakan lingkungan yang bernialai edukatif
demi kepentingan anak didik dalam belajar. Guru ingin memberi layanan yang
terbaik bagi anak didik, dengan menyediakan lingkungan yang menyenangkan dan
menggairahkan. Guru berusaha menjadi pembimbing yang baik dengan peranan yang
arif dan bijaksana, sehingga tercipta hubungan dua arah yang harmonis antara
dua guru dengan anak didik.
Dari
pernyataan di atas, bahwa guru sebagai fasilitator dalam kegiatan belajar
mengajar, maka guru perlu memahami hal-hal yang berhubungan dengan pemanfaatan
berbagai media, bahkan pendekatan-pendekatan dalam kegiatan belajar mengajar. Bahkan,
guru harus mampu mensinyalirkan atau mentranfer ilmu pengetahuannya kepada
peserta didik.
Guru
bukan cuma sebagai fasilitator dalam kegiatan belajar mengajar. Bahkan, guru
harus mampu menanamkan sifat-sifat arif, bijaksana dan lainnya. Selain itu,
guru harus menggairahkan peserta didik dengan pendekatan-pendekatan agar
peserta didik senang terhadap materi yang disampaikan oleh guru.
Ketika
kegiatan belajar mengajar itu berproses, guru harus dengan ikhlas dalam
bersikap dan berbuat, serta memahami anak didiknya dengan segala
konsekwensinya. Semua kendala yang terjadi dan terdapat menjadi penghambat
jalannya proses belajar mengajar, baik yang berpangkal dari prilaku anak didik
maupun yang bersumber dari luar diri anak didik, harus guru hilangkan, dan
bukan memberikannya. Karena keberhasilan belajar mengajar lebih banyak
ditentukan oleh guru dalam mengelola kelas.
Guru
harus mengelola kelas dengan baik, agar dalam proses kegiatan belajar mengajar
para peserta didik bisa paham apa yang sudah dipelajari. Dengan pengelolaan
yang baik akan menunjukan keberhasilan dalam proses kegiatan belajar mengajar. Bukan
hanya pengelolaan saja, akan tetapati guru harus ikhlas dalam bersikap dan
berbuat, ketika kegiatan belajar mengajar berlangsung.
Dalam
proses belajar mengajar, peserta didik terkadang rentan dengan berbagai
masalah, baik dalam pelajaran yang kurang disenangi atau memiliki permasalahan
dari luar. Sehingga, guru harus mengetahui atas permasalahan yang dimiliki oleh
peserta anak didik, agar dalam proses belajar mengajar bisa berjalan dengan
normal dan dapat hasil yang maksimal.
Dalam
mengajar, guru harus pandai menggunakan pendekatan secara arif dan bijaksana,
bukan sembarangan yang bisa merugikan anak didik. Pandangan guru terhadap anak
didik akan menentukan sikap dan perbuatan. Setiap guru tidak selalu mempunyai
pandangan yang sama dalam menilai anak didik. Hal ini akan mempengaruhi
pendekatan yang guru ambil dalam pengajaran.
Ada
beberapa pendekatan yang harus dimiliki oleh guru dalam kegiatan belajar
mengajar dan guru harus pandai dalam memilih pendekatan tersebut. Dengan
pendekatan guru akan mudah melakukan kegiatan belajar mengajar atau
mempengaruhi peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar. Ketika guru tidak
melakukan pendekantan kepada para peserta anak didik maka akan menghadirkan
rasa jenuh, bosan, bahkan merugikan anak didik.
Setiap
guru tidaklah sama dalam memberikan penilaian terhadap peserta anak didik.
Karena pendekatan yang dilakukan oleh guru tidak sama pula. Dalam penilaian,
guru memiliki kebijakan sendiri dan
wewenang terhadap peserta didik. Kadang ada guru menilai peserta anak
didik dengan sikapnya, intelektualnya bahkan kemapuan yang dimiliki peserta
anak didik.
STRATEGI PEMBELAJARAN TERHADAP PESERTA DIDIK
TUGAS INDIVIDUAL
Untuk Memenuhi
Tugas Mata Kuliah : Pengembangan Kepribadian Guru PAI
Diampu oleh
: Fathol Khaliq, M.Si
Disusun Oleh :
MOH.MA`RUF,RAMADHAN
18201201010143
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI PAMEKASAN
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
2012/2013
Di kelas
ada kelompok anak didik. mereka duduk dikursi masing-masing. Mereka berkelompok
dari dua sampai lima orang. Di depan mereka ada meja untuk membaca dan menulis
atau untuk meletakkan fasilitas belajar. Mereka belajar dengan gaya yang
berbeda-beda. Perilaku mereka juga bermacam-macam. Cara mengemukakan pendapat,
cara berpakaian, daya serap tingkat kecerdasan, dan sebagainya, selalu ada
fariasinya. Masing-masing anak didik memang mempunyai karakteristik tersendiri
yang berbeda dari satu anak didik dengan anak didik lainnya.
Karakter
peserta anak didik tidak sama dengan anak didik
lainnya, sehingga dalam perbedaan tersebut tibul cara berfikir yang
fariasi pula, bahkan, cara berpendat atau melakukan bermacam kegiatan tidak
sama dengan lainnya. Miskipun, mereka sama-sama satu ruangan dengan yang lain
tapi ada gaya tersendiri yang di lakakukan perindividu. Kebergaman yang seperti
ini akan menghadirkan pengalaman baru bagi teman-teman sebayanya.
Fasilitas
yang sudah memadahi terhadap kegiatan belajar mengajar memang kebutuhan para
peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar. Miski, perlengkapan itu di
penuhi tipi guru tidak melakukan pendekatan secara pendekatan individu, maka,
anak didik merasa tidak diawasi atau di jaga oleh guru.
Perbedaan
individual anak didik tersebut memberikan wawasan kepada guru bahwa strategi
pengajaran harus memperhatikan perbedaan. Paling tidak dengan pendekatan
individual dapat didik pada aspek
individual ini. Dengan kata lain, guru harus melakukan pendekatan individual
dalam strategi belajar mengajarnya. Bila tidak, maka strategi belajar tuntas
atau mastery learning yang menuntut penguasaan penuh kepada anak didik tidak
pernah terjadi kenyataan. Paling tidak dengan pendekatan individual dapat
diharapkan kepada anak didik dengan tingkat penguasaan optimal.
Dalam
kegiatan belajar mengajar guru harus memiliki strategi dalam mengajar. Karena,
strategi akan mengatarkan guru kepada kekondusivan dikelas. Melalui
perbedaan-perbedaan yang dimiliki peserta anak didik guru akan mampu melakukan
pendekatan terutama pendekatan secara induvidual. Ada beberapa anggaban bahwa
strategi tidak berguna tanpa adanya metode. Sebenrnya, strategi dan metode
tidak dapat dipisahkan satu kesatuan yang saling membutuhkan untuk melakukan
pendekatan kepada peserta anak didik.
Peserta
anak didik memiliki keragaman dalam mengembangkan bakatnya atau kemampuannya.
Sehingga, dalam strategi yang digunakan oleh seorang pendidik harus
memperhatiakan atas perbedaan yang dimiliki peserta didik. Bahkan guru harus
selalu melihat perubahan-perubahan yang dialami oleh peserta didik.
Pada
kasus-kasus tertentu yang timbul dalam kegiatan belajar mengajar, dapat di atasi
dengan pendekatan individual. Misalnya,
untuk menghentikan anak didik yang suka bicara. Caranya dengan memisahkan/memindahkan
salah satu anak didik tersebut pada tempat yang berpisah dengan jarak yang
cukup jauh. anak didik yang suka bicara ditempatkan pada kelompok anak didik
yang pendiam.
Strategi
yang dilakukan oleh guru harus mampu memberikan pencernaan terhadap peserta
anak didik dan menanamkan rasa kepeduliannya terhadap keragaman yang dimiliki
oleh peserta didik lainnya. Bahkan dalam kasus-kasus yang dimiliki oleh peserta
didik akan dijadidikan pembelajaran terhadap peserta didik lainnya.
Langkah-langkah
apa yang harus dilakukan seorang guru terhadap muridnya ketika ada murid
keluar dari konteks pelajaran, disini guru
harus mampu memberikan wacana baru agar peserta didik tidak mengulang kesalahan
yang sudah dilakukan. Misalkan dalam kasus, ketika murid berbicara selalu
.melakukan kegiatan lain ketika pelajaran dimulai maka guru harus meluruskan
agar tidak menggagu terhadap pesrta anak didik lainnya.
No comments:
Post a Comment